Minggu, 27 Januari 2013

VIDEO TUNJUKKAN PRO ASSAD TUHANKAN ASSAD




Jakarta, 15 Rabiul Awal 1434/27 Januari 2013 (PERANG DUNIA XXX) – Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) dalam acara penggalangan dana untuk korban-korban konflik Suriah di Tanah Abang, Jakarta (26/1), menayangkan beberapa video yang menunjukkan orang-orang yang pro dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menuhankan penguasa Suriah itu.



Dalam acara yang diadakan Sabtu malam tersebut, FIPS bekerjasama dengan Remaja Islam Masjid Al-Barkah  (RISMAL). Dalam tayangan video, tampak rakyat Suriah pendukung pemerintah  mengatakan dengan lantang pernyataannya yang menuhankan Assad.


“Partai Ba’ath adalah agamaku dan Bashar al-Assad adalah Tuhan-ku,” kata seorang pemuda bersama teman-tamannya dalam video.


Dalam video yang lain, seorang pejabat Suriah mengatakan, “Kami beribadah kepada Bashar al-Assad baru kepada Allah. Itulah yang benar.”


Sedangkan tampak dalam dialog di stasiun televisi, terjadi pertengkaran antara pejabat pro Assad dengan seorang tokoh yang pro oposisi. Pejabat pro Assad mengatakan, “Sekarang kami (pemerintah Suriah) berada di atas angin. Kami tantang kamu dan menantang Allah.”


Puncaknya, FIPS menayangkan sebuah video yang ditonton oleh ratusan peserta yang hadir. Video tersebut menayangkan seorang lelaki berstatus pengajar agama yang ditangkap oleh militer pro Assad lalu dikubur hidup-hidup hingga leher. 


Lelaki tersebut kemudian dipaksa mengucapkan “asyhadu alla ilaaha illa Bashar al-Assad” (aku bersaksi tiada Tuhan selain Bashar al-Assad). Namun lelaki itu justeru mengucapkan “asyhadu alla ilaaha illallah” (aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah). Akhirnya lelaki tersebut ditimbun kepalanya dengan pasir oleh beberapa tentara.


Syeikh Muhammad al-Khattib as-Sury, ulama Suriah, mengatakan Assad sebenarnya bukan seorang Muslim. Penguasa Suriah adalah orang-orang yang hanya mengaku Muslim, tapi mereka membenci Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.


“Mereka (rakyat Suriah) diperangi hanya karena mengucapkan ‘rabbunallah’ (Rabb kami adalah Allah),” kata Khattib yang sudah 14 tahun menjelajahi Indonesia.


Khattib yang selama ini dihalang-halangi untuk masuk ke Suriah oleh pemerintahnya kini aktif bersama FIPS melakukan penggalangan dana di berbagai wilayah Indonesia. Sudah belasan tahun dia tidak bertemu dengan keluarganya hingga ayah dan kakeknya meninggal dibunuh oleh pasukan Assad.


“Konflik Suriah adalah konflik yang menuntut keadilan beralih kepada konflik ideologi,” tambahnya.

Dalam acara penggalangan dana untuk membantu korban Suriah itu terkumpul dana sebesar 10 juta rupiah. FIPS bersama Khattib akan terus menggalang dana kemanusiaan di berbagai tempat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar