Jumat, 29 Maret 2013

DUA AKTIVIS PALESTINA ASAL INGGRIS DIPERKOSA DI LIBYA



 


(PERANG DUNIA XXX) --- Benghazi// Dua wanita aktivis Palestina, warga Inggris asal Pakistan  mengalami perkosaan brutal oleh sekelompok orang di Libya, bagian timur kota Benghazi, ayah mereka melaporkan yang dilansir Al Jazeera, Jum’at (29/3).

Awadh al-Barassi, mengatakan pada halaman Facebook-nya, bahwa mereka bagian dari konvoi kemanusiaan  untuk Gaza, daerah kantong pantai Palestina di bawah blokade Israel. Barassi menyebut kejahatan itu sebagai "tindakan mengerikan".
Barassi mengatakan dia telah melihat kedua korban di Benghazi hari Kamis.
“Keluarga mereka dalam keadaan psikologis yang sangat buruk," katanya.
Sumber Al Jazeera  mengatakan kedua perempuan itu didampingi oleh ayah mereka ketika konvoi kemanusiaan untuk Gaza meninggalkan Libya dan memasuki Mesir. Namun mereka diblokir.

Ketiganya lalu memutuskan untuk kembali ke Benghazi didampingi oleh beberapa orang Inggris yang lain  dengan tujuan mendapatkan penerbangan pulang. Tapi ketika mereka tiba di kota kedua Libya, mereka diculik oleh lima orang tak dikenal.
Penangkapan dilakukan
Sebuah sumber diplomatik Barat yang dirahasiakan namanya mengkonfirmasi bahwa anggota konvoi itu diculik, tetapi ia tidak dapat mengatakan wanita telah diserang secara seksual atau diperkosa, karena menunggu laporan medis.
Sumber diplomatik juga mengatakan telah terjadi penangkapan dalam kasus ini, tanpa menyebutkan berapa banyak.
Sementara sumber Al Jazeera yang lain melaporkan lima warga Inggris telah diculik oleh kelompok bersenjata di Benghazi dan satu diserang secara seksual. Insiden itu terjadi Rabu dini hari dan kelompok ini dirilis beberapa jam kemudian.
Pejabat Libya mengatakan mereka sekarang berada di Konsulat Turki di Benghazi.
"Saat itu mereka sedang dalam perjalanan ke bandara Benghazi, mereka dihentikan setelah melewati pos pemeriksaan yang diawaki oleh tentara nasional. Di sanalah tempat dimana kejahatan itu terjadi,” kata seorang pejabat polisi yang menyelidiki kejahatan tersebut. (T/P09)
Mi’raj News Agency (MINA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar